KUMPULAN PUISI

Selamat tahun baru 2011

Berandaku menangis sedih,
Ada sisa dan pahit di batas waktu,
Ketertusukan yang lelah di sepanjang tahun,
Keletihan yang indah menjadi bias manis penuh senyum,

Selamat tahun baru 2011
Ketika awan menangis sedih
karena tangis merasuk di penghujung tahun?
Atau bilah-bilah jiwa akan berubah menjadi jeruji?
Tatkala angin resah tak bermata?

Tahun baruku semoga menjadi keyakinan, harapan, yang semoga tak lagi menjadi tangisan,
Tahun baruku semoga adalah jawaban yang semoga menyudahi kesakitan,
Tahun baruku semoga menjadi lentera, akan gelapnya mata hati menyaksikan dunia,
Tahun baruku semoga menjadi bahtera, di atas bencana yang senantiasa mendera,
Tahun baruku semoga menjadi doa tulus, untuk kisah terindah bumi kita yang tua renta
Adalah tahun baru untuk planet dan matahari yang berdamai di tepi siklus waktu,
Adalah tahun baru kita.

BY. YIYIN N HEART

TANGISAN

Apakah tangisan itu menjadi layak
agar bumi menegaskan hak?
Ataukah kita akan menangis dan terus menangis hingga serak?
Atau apa dan siapa yang lebih berhak?
Atau biarkan saja semua ikut bicara seperti petir yang saling menyalak?
Dan tangisan tak akan pernah bisa dihakimi,
Membiarkan bumi yang tua makin tersiksa?

Mayat dan korban bertebaran, dan jatuh tanpa perang,
Kemewahan dan kekuasaan dunia menjadi ilusi sakit syaraf
Untuk kemudian berakhir di pelataran waktu yang menanti,
Lalu menangis, untuk sebuah tangisan yang tak terjawab?

Tangisan itu, untuk, dari dan kepada siapa?
Tangisan itu dari langit dan bumi kepada para penghuni yang sakit syaraf,
Sakit syaraf yang membuat amnesia akan moral, dan amnesia akan Tuhan
Para sakit syaraf yang berwajah malaikat dengan hati iblis penyiksa,
Adalah para sakit syaraf yang pandai dan lihai menciptakan tangisan rakyat

Apakah yang lebih mengerikan? tangisankah?
Mereka?
atau bumi yang murka?
Tangisan itu adalah tangisan tanpa alamat tanpa tujuan,
Adalah tangisan kasih sayang yang penuh kelembutan,
Tangisan itu adalah
Tangisan untuk air wudlu menjelang sembahyang
Tangisan itu adalah pelukan dari Tuhan untuk kita.


BY. YIYIN N HEART

NAVIGASI HIDUP
Adalah sebuah kesaksian,
Ketika tanah basah masih mengemis dalam tangis menyayat,
Dan tatkala bumi melenguh untuk ketersiksaan panjang,
Bergelut dan berperang, dalam ancaman maut yang mengganas,

Ilalang-ilalang rumput kecil yang baru tumbuh menjerit dan berontak,
Keadilan berbatas dengan genggaman sang waktu,
Matahari panas dan terik, bungkam dan meracuni,
Semua merujuk untuk saling menghakimi,

Menjerit, dalam lengkingan yang menusuk bumi,
Tapi tak ada yang sanggup mendengar,
Terpaksa menutup bumi karena sakit , terlanjur menyiksa,
Menguliti dalam perjalanan yang larut,

Larut dibawa gelombang ombak dan angin,
Hancur luluh oleh ratapan yang fakir,
Tinggal sisa detik terakhir,
Menikmati siksa, menyantap dosa yang tajir.

28 Agustus 2010
BY. YIYIN N HEART